Siapa Penemu Karet Pertama Kali? Ini Dia Penjelasan Serta Sejarahnya
Penemu.co – Karet merupakan bahan polimer hidrokarbon yang bersifat elastis, karet dihasilkan dari hasil ekstraksi beberapa pohon yang banyak tumbuh di wilayah yang beriklim lembab, misalnya pohon Para (Hevea Brasiliensis) atau yang biasa dikenal dengan pohon karet yang dikenal menghasilkan getah dan menjadi karet.
Karet juga merupakan salah satu komoditas yang paling banyak diperdagangkan di dunia. Karet dihasilkan dari getah susu pohon saat pohon terkena luka di kulitnya.
Mengenai Sejarah dari karet dan siapa yang pertama kali menmukan karet, Sekitar 3.500 tahun yang lalu, orang Indian yang tinggal di wilayah Amerika Selatan sudah mengenal Karet yang dihasilkan dari getah Pohon.
Karet ini digunakan oleh bangsa Indian sebagai bahan baku dalam membuat bola untuk permainan yang disebut Tlachtlic. Permainan ini merupakan perpaduan antara sepak bola dan bola basket.
Permainan ini sudah lama dimainkan oleh Bangsa Indian dan Suku Aztec Meksiko, khusus untuk suku Aztec sendiri mereka yang kalah dalam permainan Tlachtlic akan dikorbankan kepada para dewa.
Sejarah mengenai karet juga ditemukan dalam catatan Christopher Colombus seorang penjelajah yang terkenal pada abad ke 15 ketika menjelajahi benua Amerika. Dalam catatannya, ia mengatakan melihat para penduduk asli bermain dengan bola karet.
Karet kemudian mulai dikenal di Eropa pada tahun 1735 saat seorang matematikawan dan juga seorang penjelajah asal Prancis bernama Charles Marie de La Condamine tertarik dengan getah yang keluar dari pohon Para tersebut. Charles kemudian menamai getah tersebut dengan nama Latex yang berarti Fluid atau cairan.
Kemudian pada tahun 1770, Josep Priestley (1733-1804) seorang ahli kimia berkebangsaan Inggris menemukan kegunaan dari karet pertama kali. Ia menemukan bahwa karet dapat digunakan untuk menghapus tulisan dari pensil. Ia kemudian menamai benda tersebut dengan nama ‘Rubber‘ yang artinya Karet.
Pada tahun 1791, Samuel Peal membuat pakaian dan alas kaki yang tahan air. Ia membuatnya dari bahan campuran karet dan terpentin (getah pohon pinus).
Kemudian pada abad ke 18, Thomas Hancock dari Inggris menemukan karet vulkanisir. Di saat yang sama Charles Goodyear seorang penemu asal Amerika juga menemukan karet vulkanisir secara tidak sengaja. Proses vulkanisir meningkatkan ketahanan dan fleksibilitas dari karet.
Pada tahun 1876, Henry Wickham kemudian membawa ribuan bibit karet ke wilayah Asia Tenggara yang kemudian menjadi wilayah penghasil utama karet.
Pada tahun 1879, Gustave Bouchardat (1842-1918) dikenal sebagai dokter dan ahli kimia asal Prancis, menemukan karet sintetis. Karet sistetis ini membuat produksi sepeda meningkat saat ban sistertis pertama di dunia diproduksi pada tahun 1890. Mulai tahun 1909 beberapa jenis karet sintetis telah ditemukan di seluruh dunia.